Prabowo Umumkan Gaji Guru Naik, Semoga Kinerjanya Meningkat

Prabowo Umumkan Gaji Guru Naik, Semoga Kinerjanya Meningkat


Muda Senada - Di tengah kebahagiaan Hari Guru Nasional 2024, Presiden Prabowo Subianto memberikan pengumuman yang mengundang tepuk tangan meriah: gaji guru akan naik!

Pengumuman ini bukan sekedar prank ala siswa-siswi sekolah yang bilang ke wali kelasnya ada murid sedang bertengkar. Ini adalah fakta konkret yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2024, revisian dari kebijakan lama di tahun 1977.


Tapi, apakah kenaikan gaji ini benar-benar solusi akhir yang dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia? Saya pikir tidak, ini harusnya awal dari langkah untuk mencerdaskan kehidupan anak-anak bangsa. Mari kita bahas lebih lanjut.

Kenaikan Gaji Guru: Fakta dan Dampaknya

Fakta


Prabowo Subianto, dalam pidatonya di Velodrome, Jakarta, dengan bangga menyatakan bahwa gaji guru ASN (Aparatur Sipil Negara) dan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) akan naik sebesar satu kali gaji pokok. 


Sementara itu, guru non-ASN alias honorer akan mendapat tunjangan profesi sebesar Rp2 juta per bulan.


Kabar ini langsung menjadi angin segar di kalangan pendidik, mengingat isu kesejahteraan guru selalu menjadi topik panas dari tahun ke tahun.

Dampak Positif


Sudah tentu, lebih banyak guru yang dapat hidup dengan lebih layak tanpa harus memutar otak untuk mencari pekerjaan sampingan. Jadi para guru bisa fokus hanya untuk mengajar. 


Selain itu, kesejahteraan yang lebih baik tentu bisa meningkatkan motivasi kerja mereka, bukan?


Tapi, apakah kesejahteraan finansial ini cukup untuk membawa pendidikan Indonesia ke level yang lebih baik? Tunggu dulu, kita belum selesai.

Tantangan dan Harapan: Bukan Sekadar Kesejahteraan


Setuju nggak sih, kalau kenaikan gaji ini harusnya diiringi dengan peningkatan kinerja guru juga?


Bayangkan, sudah gaji naik, tapi kualitas mengajarnya tetap seadanya. Hmm, seperti berinvestasi di coin meme yang tak kunjung membawa untung.


Kiranya, ada beberapa tantangan yang sebenarnya perlu disoroti:

Profesionalisme Guru


Dengan gaji yang lebih besar, seharusnya ada peningkatan dalam tanggung jawab profesional. Guru bukan hanya sekadar hadir di kelas, memberikan tugas, lalu pulang.


Mereka harus lebih proaktif dalam memahami kurikulum, mengembangkan metode pembelajaran, dan mendampingi siswa dengan lebih optimal.


Dan ya perlu saya katakan di sini, guru sepertinya harus meng-upgrade cara mengajar mereka. Jangan sampai, materi yang diberikan kepada siswa di tahun 2025 sama dengan yang mereka sampaikan di tahun 2000.


Ilmu selalu berkembang. Di tahap ini, siswa melalui pengajaran gurunya harus beradaptasi dengan kemajuan ini.

Kendala Infrastruktur dan Fasilitas


Gaji besar tanpa fasilitas pendukung? Hmmm.


Sekolah-sekolah di daerah terpencil sering kekurangan fasilitas dasar seperti perpustakaan, laboratorium, atau bahkan akses internet. Jadi, kenaikan gaji saja nggak cukup kalau fasilitas tidak memadai.


Dunia sekarang sudah terlalu berkembang, pemerintah harusnya juga perlu lebih meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan agar para murid mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya sesuai dengan konteks modernitas. 

Evaluasi dan Pelatihan Berkelanjutan


Guru juga manusia biasa yang perlu terus belajar. Kenaikan gaji ini seharusnya diiringi dengan evaluasi rutin dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi mereka. Kalau nggak, gimana mau mengejar pendidikan di negara-negara maju?


Saya melihat bahwa kenaikan gaji ini punya potensi besar, tapi nggak boleh berhenti di sini. Jangan sampai kita memoles memoles permukaan tapi lupa memperbaiki pondasinya.


Saya bukannya tidak ikut ber-euforia atas berita menyenangkan ini. Di sini saya hanya ingin mengatakan, kalau kenaikan gaji guru bukanlah objektif utama, tapi kecerdasan para murid-lah akhir dari semuanya.


Benar, guru merupakan warga negara yang patut diperhatikan kesejahteraannya, saya sangat sepakat. Tapi kita tidak boleh lupa, bahwa mencerdaskan anak bangsa adalah hasil akhir yang kita semua inginkan. 

Kesimpulan


Kenaikan gaji guru adalah langkah awal yang baik, bahkan luar biasa. Namun, seperti kata pepatah, "Dengan kekuatan besar datang tanggung jawab besar." Guru tidak hanya harus bersyukur, tapi juga membuktikan bahwa mereka layak menerima kenaikan ini dengan bekerja lebih baik, lebih berdedikasi, dan lebih inovatif dalam mendidik.


Pak Prabowo, langkah ini patut diapresiasi, tapi kita juga menunggu follow-up-nya. Kalau hanya gaji yang naik, tapi kualitas pendidikan jalan di tempat, ya percuma saja. 


Pun akan sangat disayangkan jika gaji guru yang naik tidak dibarengi dengan kualitas pengajaran mereka pada siswa sekolah. 


Semoga ini jadi awal dari revolusi pendidikan di Indonesia. Bagaimana menurut kalian? Apakah ini langkah yang cukup, atau justru ada hal lain yang perlu kita soroti?

Post a Comment

0 Comments